Surat An-Nisa dan Terjemahannya

Surat An-Nisa, yang berarti "Wanita", adalah salah satu surat terpanjang dalam Al-Qur'an dan merupakan surah Madaniyah. Surat ini sangat penting karena membahas berbagai aspek kehidupan seorang Muslim, terutama yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban perempuan, pembagian warisan, serta pedoman dalam membangun keluarga dan masyarakat yang adil dan harmonis. Kandungan surat ini mencakup berbagai hukum dan ajaran yang fundamental dalam Islam.

Nama "An-Nisa" diambil dari banyaknya pembahasan mengenai perempuan dalam surat ini. Mulai dari ayat pertama, Allah SWT menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama manusia, mengingatkan bahwa semua manusia berasal dari satu penciptaan yang sama. Hal ini menjadi dasar penting dalam memahami persamaan derajat manusia di hadapan Allah SWT, terlepas dari jenis kelamin mereka.

Fokus Utama Surat An-Nisa

Surat An-Nisa memiliki cakupan yang luas, namun beberapa tema utamanya meliputi:

  • Perempuan dan Keluarga: Surat ini memberikan panduan komprehensif mengenai hak-hak perempuan, baik sebagai anak, istri, maupun ibu. Ini mencakup hak mereka dalam pernikahan, perceraian, mahar, dan nafkah. Surat ini juga mengatur perwalian anak yatim dan pentingnya memperlakukan mereka dengan adil.
  • Hukum Waris: An-Nisa secara rinci menjelaskan prinsip-prinsip pembagian warisan dalam Islam. Ayat-ayat mengenai hukum waris bertujuan untuk memastikan keadilan dan mencegah perselisihan di antara anggota keluarga setelah kematian seseorang.
  • Kehidupan Sosial dan Muamalah: Surat ini juga membahas berbagai aspek interaksi sosial, termasuk peraturan mengenai perdagangan, larangan memakan harta anak yatim, serta pentingnya menegakkan keadilan dalam segala urusan.
  • Perjuangan di Jalan Allah: Terdapat pula ayat-ayat yang mendorong umat Islam untuk berjihad di jalan Allah dan memberikan peringatan keras terhadap orang-orang munafik yang enggan berjuang.

Ayat-Ayat Penting dan Terjemahannya

Mari kita lihat beberapa ayat penting dari Surat An-Nisa beserta terjemahannya untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS. An-Nisa: 1)

وَءَاتُوا۟ ٱلنِّسَآءَ صَدُقَٰتِهِنَّ نِحْلَةً ۚ فَإِن طِبْنَ لَكُمْ عَن شَىْءٍ مِّنْهُ نُفْسًا فَكُلُوهُ هَنِيٓـًٔا مَّرِيٓـًٔا

Dan berikanlah mahar kepada perempuan yang kamu nikahi sebagai pemberian yang wajib dari Allah, jika mereka dengan senang hati memberikan kepadamu sebagian dari mahar itu, maka makanlah (ambillah) harta itu (menjadi makananmu) yang sedap lagi baik akibatnya. (QS. An-Nisa: 4)

وَلَكُمْ نِصْفُ مَا تَرَكَ أَزْوَٰجُكُمْ إِن لَّمْ يَكُن لَّهُنَّ وَلَدٌ ۚ فَإِن كَانَ لَهُنَّ وَلَدٌ فَلَكُمُ ٱلرُّبُعُ مِمَّا تَرَكْنَ ۚ مِنۢ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِينَ بِهَآ أَوْ دَيْنٍ ۚ وَلَهُنَّ ٱلرُّبُعُ مِمَّا تَرَكْتُمْ إِن لَّمْ يَكُن لَّكُمْ وَلَدٌ ۚ فَإِن كَانَ لَكُمْ وَلَدٌ فَلَهُنَّ ٱلثُّمُنُ مِمَّا تَرَكْتُمْ ۚ مِنۢ بَعْدِ وَصِيَّةٍ تُوصُونَ بِهَآ أَوْ دَيْنٍ ۗ وَإِن كَانَ رَجُلٌ يُورَثُ كَلَٰلَةً أَوِ ٱمْرَأَةٌ وَلَهُۥٓ أَخٌ أَوْ أُخْتٌ فَلِكُلِّ وَٰحِدٍ مِّنْهُمَا ٱلسُّدُسُ ۚ فَإِن كَانُوٓا۟ أَكْثَرَ مِن ذَٰلِكَ فَهُمْ شُرَكَآءُ فِى ٱلثُّلُثِ ۚ مِنۢ بَعْدِ وَصِيَّةٍ لَّا يُضَآرُّ فِيهَا ۚ وَصِيَّةً مِّنَ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَلِيمٌ

Dan bagi kamu (suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika mereka (isteri-isterimu) mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang mereka tinggalkan sesudah (membayar) wasiat yang mereka buat atau (dan) sesudah melunasi hutang-hutang mereka. Para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka mereka (isteri-isterimu) mendapat seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah (membayar) wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah melunasi hutang-hutangmu. Jika seseorang meninggal, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak mempunyai ayah dan tidak mempunyai anak, melainkan mempunyai seorang saudara laki-laki (kandung) atau seorang saudara perempuan (kandung), maka bagi masing-masing dari keduanya seperenam harta. Tetapi jika saudara laki-laki dan perempuan lebih dari itu, maka mereka berbagi dalam seperiga harta, sesudah (dipenuhi) wasiat yang dibuat oleh pewaris atau (setelah dibayar) hutangnya, dengan tidak menyusahkan (siapapun). Demikianlah ketentuan dari Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun. (QS. An-Nisa: 11-12)

Hikmah dan Relevansi Surat An-Nisa

Surat An-Nisa mengajarkan umat Islam untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, kasih sayang, dan tanggung jawab, terutama dalam lingkup keluarga. Pengaturan mengenai hak dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan, serta perlindungan terhadap kaum yang lemah seperti anak yatim, menunjukkan betapa Islam sangat memperhatikan kesejahteraan seluruh anggotanya.

Terjemahan yang akurat dari ayat-ayat ini sangat membantu kaum Muslimin di seluruh dunia untuk memahami ajaran Al-Qur'an secara mendalam dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Surat ini adalah pengingat abadi akan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama, menegakkan keadilan, dan membangun masyarakat yang kuat berdasarkan prinsip-prinsip Ilahi. Mempelajari Surat An-Nisa dan terjemahannya adalah langkah penting bagi setiap Muslim untuk meningkatkan pemahaman agamanya dan menjalankan ajaran Islam dengan lebih baik.

🏠 Homepage