Mengalami rasa sakit yang tajam atau tidak nyaman saat menelan (odinofagia), disertai dengan sensasi adanya benjolan di area leher atau tenggorokan, adalah keluhan yang sering membuat khawatir. Kondisi ini jarang sekali bersifat tunggal; biasanya, rasa sakit saat menelan dan penemuan benjolan saling terkait atau muncul bersamaan sebagai indikasi adanya masalah pada struktur tenggorokan, esofagus, atau kelenjar getah bening di sekitarnya.
Penting untuk memahami bahwa meskipun banyak penyebabnya relatif jinak, kombinasi gejala ini juga bisa menjadi tanda kondisi medis yang memerlukan perhatian profesional. Mari kita telaah lebih lanjut mengenai kemungkinan penyebab dan langkah penanganan yang tepat.
Benjolan yang dirasakan di leher bisa berasal dari berbagai sumber. Ketika gejala ini berbarengan dengan kesulitan atau rasa sakit saat menelan, fokus utama biasanya tertuju pada area yang berdekatan dengan saluran makanan dan pernapasan.
Ini adalah penyebab paling umum dari benjolan di leher. Kelenjar getah bening berfungsi menyaring kuman. Ketika terjadi infeksi di tenggorokan—seperti radang amandel (tonsilitis), faringitis, atau infeksi gigi—kelenjar ini akan membengkak sebagai respons imun. Pembengkakan ini seringkali terasa nyeri dan dapat membuat aktivitas menelan terasa tidak nyaman karena tekanan pada jaringan sekitarnya.
Amandel yang meradang atau terinfeksi (tonsilitis) tidak hanya menyebabkan sakit menelan yang hebat, tetapi infeksi yang parah juga bisa menyebabkan abses peritonsilar, yaitu kantung nanah di belakang amandel. Abses ini sering terasa seperti benjolan besar di satu sisi tenggorokan dan secara signifikan memperparah rasa sakit saat menelan.
Terkadang, rasa "benjolan" yang dirasakan sebenarnya bukan benjolan fisik, melainkan sensasi yang dikenal sebagai globus pharyngeus (perasaan ada gumpalan di tenggorokan) yang diperburuk oleh peradangan. Namun, kondisi seperti GERD (Penyakit Refluks Gastroesofageal) yang kronis dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan ringan di tenggorokan, yang saat menelan terasa sakit.
Rasa sakit saat menelan mengindikasikan adanya peradangan atau trauma pada lapisan mukosa tenggorokan atau esofagus. Ketika Anda menelan, makanan atau cairan harus melewati area yang meradang tersebut.
Jika gejala Anda hanya berupa sakit tenggorokan ringan yang berlangsung beberapa hari, kemungkinan besar itu adalah infeksi virus biasa. Namun, kombinasi dengan benjolan memerlukan evaluasi medis lebih lanjut, terutama jika disertai tanda bahaya berikut:
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, palpasi (meraba) benjolan, dan mungkin meminta tes tenggorokan (swab) untuk mengidentifikasi infeksi bakteri. Dalam beberapa kasus, mungkin diperlukan pemeriksaan pencitraan seperti USG leher atau endoskopi untuk melihat kondisi di dalam tenggorokan dan esofagus.
Penanganan sangat bergantung pada akar penyebabnya. Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, antibiotik akan diresepkan. Jika disebabkan oleh radang amandel kronis, operasi pengangkatan amandel mungkin dipertimbangkan. Untuk kondisi iritasi seperti GERD, perubahan pola makan dan obat penekan asam lambung akan menjadi fokus utama.
Jangan pernah mendiagnosis benjolan di leher Anda sendiri. Meskipun mayoritas kasus tenggorokan sakit saat menelan dan adanya benjolan bersifat sementara dan mudah diatasi, pemeriksaan medis profesional sangat penting untuk menyingkirkan kemungkinan diagnosis yang lebih serius dan memastikan Anda mendapatkan terapi yang tepat sasaran.