Apa yang Menyebabkan Tenggorokan Terasa Sakit Saat Menelan?
Rasa sakit saat menelan, atau yang secara medis dikenal sebagai disfagia atau odinofagia, adalah keluhan umum yang dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama makan dan minum. Sensasi ini seringkali menandakan adanya peradangan atau iritasi pada faring (tenggorokan) dan laring (kotak suara).
Penyebab paling umum dari tenggorokan untuk menelan sakit adalah infeksi. Namun, penting untuk memahami bahwa penyebabnya bisa beragam, mulai dari yang ringan hingga kondisi yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut.
Infeksi Virus dan Bakteri
Faringitis (Radang Tenggorokan): Ini adalah penyebab utama. Biasanya disebabkan oleh virus seperti pilek atau influenza. Namun, infeksi bakteri seperti Streptokokus (penyebab radang tenggorokan) juga sering terjadi dan memerlukan antibiotik.
Tonsilitis: Peradangan pada amandel. Ketika amandel membengkak, proses menelan menjadi sangat menyakitkan karena adanya gesekan saat makanan melewatinya.
Mononukleosis (Mono): Disebabkan oleh virus Epstein-Barr, kondisi ini sering disertai pembengkakan kelenjar getah bening parah dan sakit tenggorokan yang berkepanjangan.
Faktor Lingkungan dan Iritasi
Tidak semua sakit tenggorokan disebabkan oleh kuman. Iritasi eksternal dapat memicu gejala yang sama:
Asam Lambung Naik (GERD): Ketika asam lambung naik hingga ke kerongkongan dan tenggorokan, hal ini menyebabkan sensasi terbakar dan nyeri saat menelan. Ini sering terjadi pada malam hari.
Polusi Udara dan Alergi: Paparan asap rokok, polusi, atau alergen (debu, serbuk sari) dapat mengeringkan dan mengiritasi lapisan sensitif tenggorokan.
Mulut Kering (Xerostomia): Kurangnya air liur membuat tenggorokan kurang terlindungi, sehingga mudah terasa sakit saat makanan kering melewatinya.
Kapan Harus Segera ke Dokter?
Meskipun sebagian besar sakit tenggorokan akan membaik dalam seminggu, ada beberapa tanda bahaya yang menandakan bahwa kondisi Anda memerlukan evaluasi medis profesional. Jika rasa sakit sangat mengganggu, perhatikan gejala berikut:
Demam tinggi (di atas 38.5°C) yang tidak kunjung turun.
Kesulitan bernapas atau napas berbunyi (stridor).
Air liur menetes karena tidak mampu menelan.
Leher kaku atau bengkak yang sangat parah.
Nyeri hebat yang berlangsung lebih dari 7 hari.
Timbul ruam di kulit.
Tips Penanganan Mandiri untuk Mengatasi Tenggorokan Sakit
Untuk mengurangi rasa tidak nyaman saat menelan di rumah, fokus utama adalah menjaga kelembapan tenggorokan dan mengurangi peradangan.
Perawatan di Rumah yang Efektif
Berkumur dengan Air Garam Hangat: Ini adalah solusi klasik yang terbukti efektif. Garam membantu menarik cairan dari jaringan yang bengkak, mengurangi pembengkakan dan menghilangkan iritan. Gunakan setengah sendok teh garam dalam segelas air hangat.
Minum Cairan Hangat yang Menenangkan: Teh herbal dengan madu (seperti madu lemon atau jahe) dapat melapisi tenggorokan dan memberikan efek anti-inflamasi ringan. Hindari minuman yang terlalu panas.
Jaga Kelembapan Udara: Gunakan humidifier (pelembap udara) di kamar tidur Anda. Udara kering dapat memperburuk iritasi tenggorokan, terutama saat tidur.
Konsumsi Makanan Lunak: Selama fase akut, pilih makanan yang mudah meluncur, seperti sup krim, bubur, atau yogurt dingin. Hindari makanan pedas, asam, atau terlalu keras yang dapat mengikis lapisan tenggorokan.
Istirahat Cukup: Istirahat memungkinkan sistem kekebalan tubuh Anda bekerja lebih efisien untuk melawan infeksi penyebab rasa sakit.
Pencegahan Jangka Panjang
Setelah sembuh, langkah pencegahan penting untuk menghindari kambuhnya rasa sakit saat menelan:
Selalu pastikan Anda minum cukup air sepanjang hari untuk menjaga hidrasi. Jika Anda memiliki riwayat GERD, hindari makan besar menjelang tidur dan batasi makanan pemicu asam. Mencuci tangan secara rutin juga merupakan pertahanan terbaik terhadap virus penyebab faringitis.