Penggunaan dempul kayu adalah langkah krusial dalam proses finishing kayu. Baik itu untuk menutup lubang paku, mengisi retakan kecil, atau meratakan permukaan yang tidak sempurna, hasil akhir dempul sangat bergantung pada teknik pengaplikasian dan, yang terpenting, pada proses penghalusan. Salah satu aspek paling vital dalam penghalusan adalah pemilihan ukuran amplas untuk dempul kayu yang tepat. Menggunakan amplas yang salah dapat menyebabkan hasil yang tidak rata, meninggalkan goresan dalam, atau bahkan merusak lapisan dempul yang sudah mengering sempurna.
Amplas ditandai dengan angka grit (butiran). Angka ini menunjukkan kepadatan dan ukuran partikel abrasif pada permukaan amplas. Semakin kecil angkanya, semakin kasar amplasnya, dan semakin banyak material yang akan dihilangkan dalam satu sapuan. Sebaliknya, semakin besar angkanya, semakin halus amplasnya, ideal untuk finishing akhir.
Dalam konteks dempul kayu, kita seringkali membutuhkan urutan penghalusan bertahap. Tujuan utamanya adalah menghilangkan kelebihan dempul dengan cepat tanpa meninggalkan cacat permukaan, kemudian secara bertahap menuju kehalusan yang dibutuhkan sebelum aplikasi cat atau pernis.
Langkah awal adalah kunci. Jika Anda langsung menggunakan amplas halus pada dempul yang baru diaplikasikan dan masih tebal, pekerjaan akan memakan waktu sangat lama. Panduan berikut adalah urutan standar yang direkomendasikan para profesional untuk memastikan permukaan dempul rata sempurna dengan kayu di sekitarnya.
Grit kasar digunakan untuk membentuk dempul agar sejajar dengan permukaan kayu asli. Jangan biarkan amplas ini menyentuh area kayu yang tidak didempul terlalu lama, karena akan mengikis kayu dan membuat permukaan menjadi cekung.
Setelah bentuk dasar dempul sudah terbentuk, saatnya menghaluskan bekas goresan dari amplas kasar sebelumnya dan memastikan transisi antara dempul dan kayu menjadi mulus.
Ini adalah tahap penting sebelum Anda mengaplikasikan primer atau cat akhir. Tujuannya adalah menghilangkan goresan halus dari grit sebelumnya dan menciptakan permukaan yang sangat halus. Jika Anda akan menggunakan pelitur bening, tahap ini sangat krusial.
Amplas dengan ukuran ukuran amplas untuk dempul kayu di atas 220 (misalnya 240, 320, atau bahkan 400) umumnya tidak digunakan secara spesifik untuk dempul kayu itu sendiri, kecuali dempul yang Anda gunakan sangat lembut atau Anda hanya mengisi pori-pori sangat kecil.
Amplas di atas Grit 220 biasanya dikhususkan untuk menghaluskan lapisan cat, pernis, atau pernis poliuretan setelah kering. Menggunakan grit yang terlalu halus pada dempul keras bisa jadi tidak efektif karena amplas akan cepat "tersumbat" oleh residu dempul.
Pemilihan ukuran amplas tidak hanya bergantung pada urutan kerja, tetapi juga pada jenis dempul yang digunakan.
Kunci sukses dalam menghaluskan dempul kayu adalah mengikuti prinsip bertahap: mulai dari kasar untuk membentuk, lalu pindah ke menengah untuk meratakan, dan diakhiri dengan halus untuk persiapan finishing. Ingatlah bahwa ukuran amplas untuk dempul kayu yang ideal adalah rangkaian grit yang bekerja secara sinergis, bukan hanya satu ukuran tunggal. Dengan urutan yang benar—misalnya 100, lalu 150, dan diakhiri 220—Anda akan mendapatkan permukaan dempul yang menyatu sempurna dengan kayu, menghasilkan proyek finishing yang tampak profesional dan mulus.