Panduan komprehensif bagi para aquarist dan kolektor yang memimpikan keindahan Ikan Naga Hijau yang misterius.
Arwana, atau yang sering dijuluki 'Ikan Naga' (Dragon Fish), telah lama menjadi simbol status, kemakmuran, dan keberuntungan di banyak kebudayaan Asia. Di antara berbagai varietas Arwana Asia (Scleropages formosus), varian Green Pino Arowana, atau Arwana Pino Hijau, menempati posisi yang unik. Meskipun mungkin tidak sepopuler kerabatnya yang berwarna Merah Super atau Emas Crossback, Arwana Pino Hijau menawarkan keindahan yang lebih subtil, elegan, dan menenangkan. Keistimewaan ikan ini terletak pada corak warna hijau zaitun yang teduh, yang berpadu dengan struktur sisik yang rapi dan terorganisir—sebuah karakteristik yang sering diasosiasikan dengan istilah 'Pino'.
Istilah "Pino" dalam konteks ini, meskipun tidak baku secara ilmiah, mengacu pada visualisasi sisik yang padat, teratur, dan terkadang memberikan kesan tekstur seperti serat pinus atau susunan nanas yang rapat, yang mana hal ini sangat dihargai dalam perdagangan ikan hias. Arwana Pino Hijau adalah salah satu varietas Arwana Asia yang paling umum ditemukan di habitat aslinya di Indonesia dan sebagian Asia Tenggara, namun keindahannya seringkali luput dari perhatian karena fokus pasar yang berlebihan pada warna merah dan emas. Namun, bagi para purist dan aquarist sejati, Arwana Pino Hijau adalah mahakarya evolusi yang memancarkan ketenangan hijau hutan hujan tropis.
Memelihara Arwana Pino Hijau adalah sebuah komitmen besar, bukan hanya karena ukurannya yang bisa mencapai satu meter lebih, tetapi juga karena harapan hidupnya yang panjang, seringkali mencapai 15 hingga 20 tahun, bahkan lebih. Artikel ini bertujuan untuk memberikan panduan yang paling komprehensif, mendalam, dan terperinci, membahas setiap aspek dari pemeliharaan, mulai dari biologi, kebutuhan air, hingga tantangan kesehatan dan etika konservasi yang menyertainya.
Secara ilmiah, Green Arowana diklasifikasikan sebagai Scleropages formosus, namun seringkali dianggap sebagai subspesies atau populasi geografis yang berbeda dari kerabatnya yang lain. Habitat alaminya tersebar luas, meliputi perairan tawar yang bergerak lambat, rawa-rawa hutan, dan sungai-sungai dengan air hitam (blackwater) di Thailand, Malaysia, Vietnam, dan tentu saja, pulau-pulau besar di Indonesia seperti Kalimantan dan Sumatera. Keberadaan Arwana Pino Hijau menunjukkan keanekaragaman genetik yang luar biasa dalam spesies Arwana Asia.
Kunci identifikasi Arwana Pino Hijau adalah warna tubuhnya yang dominan hijau keabu-abuan atau hijau zaitun. Seringkali, bagian tepi sisiknya memiliki kilau perak atau sedikit kebiruan saat terkena cahaya. Berbeda dengan Arwana Emas atau Merah yang memiliki kilau metalik kuat, Arwana Hijau cenderung memiliki pigmen yang lebih stabil dan tidak terlalu bergantung pada pencahayaan. Tiga hal yang menjadi fokus identifikasi varietas ini adalah: warna dasar hijau yang lembut, sisik besar yang tersusun rapi, dan sungut yang tegak dan sensitif, yang mencerminkan statusnya sebagai predator oportunistik di perairan dangkal.
Penting untuk dipahami bahwa, dalam konteks perdagangan, istilah ‘Pino’ mungkin bervariasi definisinya antar pedagang. Namun, interpretasi yang paling dihargai adalah kerapatan sisik yang sempurna, memberikan kesan Arwana yang sehat, kuat, dan simetris—sebuah standar estetika yang melampaui sekadar warna.
Memahami Arwana Pino Hijau memerlukan apresiasi mendalam terhadap adaptasi biologisnya sebagai salah satu ikan predator air tawar tertua di dunia. Arwana, yang termasuk dalam ordo Osteoglossiformes, sering disebut 'fosil hidup' karena morfologi mereka yang hampir tidak berubah selama jutaan tahun. Ukurannya yang monumental dan penampilan yang menyerupai naga menjadikannya subjek studi dan pemeliharaan yang tak ada habisnya.
Arwana Pino Hijau dewasa dapat mencapai panjang antara 60 hingga 90 cm di penangkaran, dan bahkan mendekati satu meter di habitat aslinya. Tubuhnya panjang, ramping, dan lateral terkompresi. Ciri khas yang paling mencolok adalah sisiknya yang besar, keras, dan tebal. Sisik inilah yang memberikan perlindungan luar biasa terhadap predator (meskipun di habitat dewasa, ia hampir tidak memiliki predator alami selain buaya) dan juga memunculkan kilau 'Pino' yang diinginkan.
Mulut Arwana bersifat superior (mengarah ke atas), dilengkapi dengan gigi kecil yang tajam, sangat ideal untuk memangsa ikan kecil, serangga, atau amfibi yang berada di permukaan air. Ini adalah adaptasi kunci yang menegaskan peran mereka sebagai pemburu permukaan. Dua sungut (barbel) yang menonjol di ujung rahang bawah berfungsi sebagai sensor kimia dan taktil yang sangat efektif, membantu mereka menavigasi perairan keruh dan mendeteksi getaran mangsa.
Arwana Hijau secara ekologis adalah spesies yang sangat teritorial. Di alam liar, mereka cenderung mendiami daerah yang kaya vegetasi air dan struktur tersembunyi seperti akar pohon tumbang dan kayu apung. Mereka adalah perenang yang kuat namun sering terlihat bergerak lambat, menunggu mangsa yang lewat. Lingkungan asli mereka di Indonesia seringkali berupa air yang sangat lunak (pH rendah, 5.5-6.5) dan berwarna kecoklatan (air hitam) yang disebabkan oleh tanin yang dilepaskan dari materi organik yang membusuk. Pemahaman ini sangat penting, karena pemeliharaan yang sukses harus mereplikasi kondisi air yang ekstrem ini.
Di masa muda, Arwana Pino Hijau mungkin hidup dalam kelompok kecil, tetapi seiring bertambahnya usia dan mencapai kematangan seksual, mereka menjadi soliter dan sangat agresif terhadap sesama jenis, kecuali selama musim kawin. Sifat teritorial ini adalah alasan utama mengapa memelihara dua Arwana dewasa dalam satu akuarium sangat jarang berhasil dan memerlukan dimensi akuarium yang luar biasa besar.
Persiapan akuarium untuk Arwana Pino Hijau harus dilakukan dengan serius, jauh sebelum ikan tersebut dibeli. Ini adalah investasi jangka panjang dalam infrastruktur yang akan mendukung kehidupan predator besar selama dua dekade. Kesalahan paling umum dalam memelihara Arwana adalah menggunakan akuarium yang terlalu kecil, yang tidak hanya menghambat pertumbuhan tetapi juga menyebabkan stres, kelainan bentuk, dan masalah perilaku yang dikenal sebagai 'Drop Eye' (mata jatuh).
Untuk Arwana Pino Hijau dewasa (70+ cm), ukuran akuarium minimal adalah 300 cm x 90 cm x 75 cm (panjang x lebar x tinggi), yang setara dengan volume di atas 2000 liter. Idealnya, akuarium harus lebih panjang dan lebih lebar dari standar minimum. Panjang adalah faktor kritis untuk memungkinkan ikan berbalik dan berenang secara normal, sementara lebar (kedalaman) sangat penting untuk mengurangi risiko Drop Eye dan memberikan ruang navigasi yang memadai. Semakin lebar akuarium, semakin baik sirkulasi air, dan semakin rendah tekanan visual ke bawah.
Bahan akuarium harus terbuat dari kaca yang sangat tebal (minimal 12-19 mm, atau menggunakan akrilik tebal) dengan penyangga yang kuat, mengingat tekanan hidrostatis dari ribuan liter air. Penutup akuarium harus sangat kokoh dan memiliki kunci pengaman, karena Arwana Pino Hijau memiliki reputasi sebagai ikan yang sangat atletis dan pandai melompat keluar saat terkejut atau lapar. Melompat adalah mekanisme bertahan hidup alami mereka.
Arwana adalah ikan yang menghasilkan limbah biologis dalam jumlah besar. Oleh karena itu, sistem filtrasi harus masif, berlebihan, dan reduntan. Idealnya, sistem filtrasi harus mampu mengolah volume air total minimal 5 hingga 10 kali per jam.
Bertanggung jawab menghilangkan partikel padat dan sisa makanan. Ini termasuk penggunaan kapas filter, busa filter, atau bantalan serat poliester. Bagian mekanis harus dibersihkan atau diganti setidaknya dua kali seminggu untuk mencegah penumpukan nitrat dan menjaga kejernihan visual. Kegagalan menjaga kebersihan filter mekanis akan menyebabkan air keruh dan mempersulit Arwana untuk bernavigasi.
Ini adalah komponen terpenting yang menampung bakteri nitrifikasi yang mengubah amonia beracun menjadi nitrit, dan kemudian menjadi nitrat yang relatif kurang beracun. Media biologis harus memiliki luas permukaan yang sangat tinggi (seperti keramik, BioHome, atau K1 Media). Volume media biologis harus mencapai minimal 10-20% dari volume total akuarium. Karena Arwana Pino Hijau cenderung sensitif terhadap fluktuasi kimia air, stabilitas siklus nitrogen melalui filtrasi biologis yang matang adalah non-negosiasi.
Digunakan untuk menghilangkan tanin, pigmen kuning, dan zat organik terlarut yang tidak dapat dihilangkan oleh filter biologis atau mekanis. Karbon aktif (Charcoal) dan Purigen adalah pilihan umum, tetapi harus digunakan dengan hati-hati. Karbon aktif harus diganti setiap 4-6 minggu karena dapat melepaskan kembali zat yang diserapnya setelah jenuh. Filtrasi kimiawi sangat membantu menjaga kejernihan kristal yang merupakan standar untuk akuarium Arwana kelas premium.
Suhu air harus dijaga secara konsisten antara 26°C hingga 30°C. Fluktuasi suhu yang signifikan dapat menyebabkan stres berat dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit. Gunakan beberapa pemanas yang tersembunyi dan termostat berkualitas tinggi, karena kegagalan pemanas dapat berakibat fatal dalam hitungan jam.
Pencahayaan untuk Arwana Pino Hijau tidak hanya berfungsi untuk estetika tetapi juga untuk stimulasi warna. Meskipun warna hijau mereka stabil, pencahayaan yang tepat (seringkali LED dengan spektrum yang menonjolkan warna hijau dan biru) dapat meningkatkan kilau sisik. Pencahayaan harus dipasang di atas permukaan air dan tidak boleh memancarkan panas yang berlebihan. Periode pencahayaan ideal adalah 8 hingga 10 jam sehari.
Akuarium Arwana harus minimalist. Substrat (jika ada) sebaiknya berupa pasir halus atau tidak ada substrat sama sekali (bare-bottom tank) untuk memudahkan pembersihan. Dekorasi harus meminimalkan risiko cedera. Arwana adalah perenang yang cepat dan cenderung panik jika terkejut. Struktur tajam atau kasar seperti batu karang harus dihindari sama sekali.
Penggunaan kayu apung (driftwood) sangat dianjurkan. Kayu apung tidak hanya meniru habitat alami mereka (sungai hutan hujan) tetapi juga melepaskan tanin yang membantu menurunkan pH dan melunakkan air, menciptakan kondisi 'blackwater' yang sangat disukai Arwana Pino Hijau. Pastikan semua kayu apung telah direndam dan dibersihkan secara menyeluruh sebelum dimasukkan ke dalam akuarium.
Kualitas air adalah faktor tunggal terpenting yang menentukan kesehatan dan umur panjang Arwana Pino Hijau. Mengingat asal mereka dari perairan hutan hujan yang stabil dan cenderung asam, mempertahankan parameter air yang tepat adalah tantangan berkelanjutan yang membutuhkan pengujian rutin dan pergantian air yang disiplin.
Mengingat volume limbah yang dihasilkan, pergantian air mingguan adalah keharusan. Untuk akuarium Arwana dewasa, disarankan mengganti 20% hingga 30% volume air setiap minggu. Dalam kasus kondisi air yang memburuk, pergantian air harian dalam jumlah kecil (misalnya 10%) bisa lebih aman daripada pergantian air besar yang tiba-tiba.
Air yang digunakan untuk pergantian harus di-dechlorinasi sepenuhnya. Jika menggunakan air PAM/PDAM, pastikan klorin dan kloramin telah dinetralkan. Jika menggunakan Reverse Osmosis (RO) atau air suling (untuk mencapai keasaman dan kelembutan ekstrem), air harus diremineralisasi sedikit untuk memastikan ada mineral penting bagi kesehatan ikan.
Arwana Pino Hijau yang berada dalam kondisi air buruk akan menunjukkan gejala seperti sisik kusam, kehilangan nafsu makan, pernapasan cepat (gasping), atau gesekan tubuh pada dekorasi (flashing). Stres yang berkepanjangan akibat nitrat tinggi dapat menyebabkan Hole-in-the-Head disease, Fin Rot, dan infeksi jamur. Mengidentifikasi masalah pada tahap awal melalui pengujian air yang konsisten adalah lini pertahanan pertama bagi pemilik Arwana.
Mempertahankan suhu dan pH yang konstan adalah lebih penting daripada mencapai nilai ideal yang spesifik. Arwana lebih toleran terhadap pH 7.5 yang stabil daripada pH yang berfluktuasi antara 6.0 dan 7.0 dalam sehari. Gunakan alat uji air yang akurat dan lakukan pencatatan harian selama minggu-minggu awal.
Manajemen air yang proaktif, terutama untuk Arwana Pino Hijau yang menghargai air yang cenderung stabil dan lembut, memerlukan dedikasi yang setara dengan merawat anak kecil. Setiap liter air yang dikeluarkan harus digantikan dengan air yang telah diuji dan disiapkan untuk memastikan suhu, pH, dan mineralitasnya sama persis dengan air akuarium. Proses ini, meskipun memakan waktu, adalah fondasi kesuksesan pemeliharaan Arwana.
Sebagai karnivora sejati, diet Arwana Pino Hijau harus meniru pola makan yang mereka temukan di alam liar, yang sebagian besar terdiri dari mangsa yang hidup dan kaya protein. Diet yang tepat sangat penting untuk pertumbuhan optimal, kilau sisik (Pino), dan pencegahan penyakit spesifik seperti Drop Eye, yang seringkali diperburuk oleh diet yang terlalu berlemak atau pemberian pakan yang tidak tepat.
Variasi pakan sangat vital untuk memastikan Arwana Pino Hijau menerima semua nutrisi makro dan mikro yang dibutuhkan. Diet mereka dapat dibagi menjadi tiga kategori utama:
Pakan hidup sangat merangsang naluri berburu Arwana dan seringkali lebih mudah diterima oleh ikan yang baru beradaptasi. Pilihan meliputi:
Pakan beku menawarkan nutrisi yang lebih terkontrol dan bebas penyakit. Pilihan populer adalah:
Membiasakan Arwana Pino Hijau memakan pelet adalah kunci untuk memastikan diet yang seimbang dan menghindari risiko penyakit dari pakan hidup. Pelet komersial berkualitas tinggi dirancang untuk menyediakan rasio protein, lemak, vitamin, dan mineral yang optimal. Proses pembiasaan mungkin membutuhkan waktu dan kesabaran, seringkali dengan mencampurkan pelet dengan makanan favorit mereka.
Arwana muda (di bawah 30 cm) harus diberi makan dua hingga tiga kali sehari dengan porsi yang dapat mereka habiskan dalam waktu 3-5 menit. Arwana dewasa cukup diberi makan sekali sehari, atau bahkan setiap dua hari sekali, dengan porsi yang lebih besar. Overfeeding harus dihindari sama sekali, karena dapat menyebabkan masalah pencernaan dan, yang lebih penting, akumulasi lemak.
Pencegahan Drop Eye: Drop Eye (mata jatuh) adalah kondisi umum pada Arwana peliharaan, di mana lemak terakumulasi di belakang mata, menyebabkannya melihat ke bawah. Meskipun ada faktor genetik, Drop Eye sangat terkait dengan diet dan lingkungan. Tiga strategi pencegahan kritis adalah:
Pola makan yang disiplin, rendah lemak, dan beragam adalah investasi terbaik untuk menjaga Arwana Pino Hijau tetap sehat dan aktif selama bertahun-tahun. Ingatlah bahwa Arwana yang sehat memiliki perut yang sedikit buncit setelah makan tetapi kembali rata dalam beberapa jam, dan kotorannya padat, berwarna gelap, dan tidak berlendir.
Meskipun Arwana Pino Hijau dikenal sebagai ikan yang tangguh, ukuran tubuhnya yang besar berarti penyakit yang berkembang dapat menjadi masalah besar yang sulit diatasi. Karena nilai dan sensitivitas mereka terhadap bahan kimia, pencegahan dan penanganan cepat adalah kunci. Stres akibat kualitas air yang buruk atau suhu yang berfluktuasi adalah penyebab utama dari hampir semua masalah kesehatan.
Pemilik Arwana harus mengamati ikan mereka setidaknya dua kali sehari. Tanda-tanda peringatan meliputi:
Dropsy ditandai dengan pembengkakan perut dan sisik yang berdiri tegak (seperti buah pinus/pino yang terbalik). Ini bukan penyakit, melainkan gejala kegagalan organ internal, seringkali ginjal, akibat infeksi bakteri internal atau kualitas air yang kronis buruk. Dropsy sangat sulit disembuhkan pada Arwana besar. Perawatan melibatkan antibiotik yang dicampur dalam pakan (jika ikan masih mau makan) atau penggunaan Garam Epsom untuk mengurangi retensi cairan.
Infeksi bakteri yang menyebabkan pinggiran sirip menjadi putih, robek, atau membusuk. Biasanya disebabkan oleh kualitas air yang buruk dan stres. Perawatan awal melibatkan pergantian air yang masif (50%) dan peningkatan aerasi, diikuti dengan pengobatan antibiotik spektrum luas, seperti Metronidazole atau Furan-2.
Penyakit parasit yang ditandai dengan bintik-bintik putih kecil seperti garam di tubuh dan sirip. Meskipun dapat diobati, Arwana sensitif terhadap banyak obat Ich komersial. Metode pengobatan yang lebih aman untuk Arwana adalah meningkatkan suhu air secara bertahap (menjadi 30-31°C) dan penggunaan Garam Ikan (non-iodized) dalam dosis terkontrol (0.1% - 0.3%).
Karena Arwana Pino Hijau adalah ikan yang cepat tumbuh dan kuat, kerusakan minor pada sungut, sirip, atau ekor (misalnya, patah akibat melompat) adalah hal yang umum. Dalam banyak kasus, luka kecil akan sembuh sendiri dengan air yang bersih dan hangat. Namun, untuk kerusakan yang signifikan (misalnya, sungut yang patah parah), beberapa pemilik atau dokter hewan akuatik mungkin memilih untuk melakukan "Trimming" (pemotongan dan perapian) di bawah anestesi ringan. Prosedur ini harus dilakukan oleh profesional yang berpengalaman, karena Arwana sangat sensitif terhadap obat bius.
Memelihara Arwana Asia, termasuk varian Green Pino Arwana, membawa tanggung jawab etika yang besar. Semua Arwana Asia (Scleropages formosus) terdaftar dalam Apendiks I Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah (CITES). Pendaftaran ini menunjukkan bahwa spesies tersebut terancam punah dan perdagangan komersial individu yang ditangkap di alam liar dilarang, kecuali dalam keadaan luar biasa.
Untuk mematuhi hukum internasional dan lokal, semua Arwana Pino Hijau yang diperdagangkan secara sah harus berasal dari fasilitas penangkaran generasi kedua (F2) atau lebih jauh yang terdaftar di CITES. Ikan ini harus disertai dengan dokumen resmi (sertifikat CITES) dan memiliki mikrochip yang tertanam di tubuhnya. Mikrochip ini berisi data unik yang menghubungkan ikan tersebut dengan sertifikatnya dan dengan peternakan asalnya.
Bagi pemilik, memastikan bahwa Arwana Pino Hijau yang dibeli memiliki mikrochip yang berfungsi dan sertifikat CITES yang valid adalah bukan hanya masalah legalitas, tetapi juga etika. Mendukung perdagangan ilegal hanya akan memperburuk situasi populasi liar yang sudah tertekan akibat kerusakan habitat dan penangkapan berlebihan.
Arwana Pino Hijau adalah ikan yang berumur panjang. Pemilik harus berkomitmen untuk perawatan yang konsisten selama 15 hingga 20 tahun atau lebih. Ini berarti perencanaan finansial untuk makanan, pemeliharaan filtrasi, dan biaya listrik untuk akuarium raksasa. Pertanyaan yang harus dijawab oleh calon pemilik adalah: "Apa yang akan terjadi pada ikan ini jika saya pindah, sakit, atau meninggal?"
Penitipan atau 'pensiun' Arwana adalah pertimbangan serius. Jika Anda tidak dapat lagi merawat ikan tersebut, Anda harus memiliki jaringan aquarist atau fasilitas penampungan yang andal. Melepaskan Arwana, bahkan varian Green Pino Arowana yang dianggap lebih 'umum', ke perairan lokal adalah tindakan yang sangat tidak bertanggung jawab. Ini dapat menyebabkan penyebaran penyakit dan mengganggu ekosistem asli perairan tersebut.
Ironisnya, permintaan global terhadap Arwana yang ditangkarkan telah membantu upaya konservasi spesies ini. Peternakan legal di Indonesia, Singapura, dan Malaysia tidak hanya mengurangi tekanan pada populasi liar tetapi juga melestarikan keragaman genetik. Dengan membeli Arwana Pino Hijau bersertifikat CITES, Anda secara tidak langsung mendukung industri penangkaran yang legal dan bertanggung jawab.
Keberadaan Arwana Pino Hijau yang sehat di rumah Anda adalah pengakuan atas keajaiban biologis dan warisan alam Indonesia yang harus dilindungi. Mempelajari dan berbagi pengetahuan tentang persyaratan perawatan yang ekstrem ini juga merupakan bagian dari kontribusi terhadap etika pemeliharaan yang bertanggung jawab.
Setelah menguasai dasar-dasar perawatan, fokus aquarist sering beralih ke aspek estetika yang mendalam, terutama yang berkaitan dengan keunikan varian Arwana Pino Hijau. Keindahan ikan ini bukan hanya pada warna, tetapi pada struktur yang halus dan cara ia bereaksi terhadap lingkungannya.
Meskipun Arwana Hijau tidak memiliki garis keturunan yang rumit seperti Merah Super, kualitas 'Pino' (kerapatan sisik) dapat ditingkatkan melalui beberapa faktor lingkungan dan diet.
Arwana Pino Hijau adalah ikan soliter. Memelihara dua individu atau lebih (dikenal sebagai 'tank mate' atau 'community tank') adalah proyek yang sangat berisiko dan memerlukan keahlian serta akuarium yang jauh lebih besar (seringkali 4 meter ke atas). Dalam penangkaran, Arwana sering kali akan saling menyerang, terutama saat mencapai kematangan seksual (3-5 tahun).
Jika ingin menambahkan teman tank, pilihan harus hati-hati dan dibatasi pada spesies yang tidak bersaing langsung untuk makanan dan mendiami lapisan air yang berbeda, seperti ikan sapu-sapu besar (Plecos), ikan pari air tawar (Stingrays) yang berukuran sama, atau beberapa jenis ikan mas yang berenang di bagian dasar. Ikan harus cukup besar sehingga Arwana tidak melihatnya sebagai mangsa, tetapi tidak terlalu agresif sehingga melukai Arwana.
Karena ukurannya yang besar dan sifatnya yang mudah panik, memindahkan Arwana Pino Hijau adalah operasi logistik yang rumit dan berpotensi mematikan bagi ikan. Jika harus dipindahkan (misalnya, untuk perawatan medis atau pindah rumah):
Keseluruhan proses ini menegaskan bahwa kepemilikan Arwana adalah sebuah komitmen permanen terhadap lokasi dan infrastruktur yang stabil. Ikan ini tidak dirancang untuk dipindah-pindah sesuka hati.
Arwana Pino Hijau mewakili persimpangan antara keindahan alami dan pemeliharaan yang intensif. Mereka adalah ikan yang menuntut rasa hormat, bukan hanya karena harganya, tetapi karena usia purba dan persyaratan perawatan mereka yang ekstrem. Dengan warna hijau teduh, pergerakan yang anggun, dan tekstur sisik 'Pino' yang mendetail, mereka menawarkan pesona yang berbeda dari kemewahan mencolok varian Arwana lainnya.
Kesuksesan dalam memelihara Arwana Pino Hijau diukur bukan hanya dari pertumbuhannya, tetapi dari stabilitas ekosistem yang Anda ciptakan di akuarium. Setiap hari yang dilewati tanpa insiden, setiap pertukaran air yang berhasil, dan setiap momen ketika ikan tersebut berenang dengan tenang dan penuh energi, adalah bukti dedikasi aquarist. Ini adalah hobi yang menuntut kesabaran, penelitian mendalam, dan yang terpenting, pemahaman bahwa Anda adalah wali bagi makhluk hidup yang berasal dari hutan hujan tropis yang rentan. Dengan pengetahuan dan komitmen yang tepat, Arwana Pino Hijau akan menjadi pusat perhatian yang megah dan tenang di rumah Anda selama puluhan tahun mendatang, mewarisi gelar Ikan Naga dengan kehormatan dan keanggunan sejati.
Untuk benar-benar berhasil dalam merawat Green Pino Arowana, seorang aquarist harus bertindak sebagai ahli ekologi, berupaya keras meniru lingkungan perairan sungai yang bergerak lambat dan air hitam di Sumatera atau Kalimantan. Lingkungan ini adalah kunci yang menjelaskan sensitivitas Arwana terhadap kondisi air dan pentingnya tanin.
Air hitam (blackwater) di mana Arwana Pino Hijau sering ditemukan bukanlah air kotor, melainkan air yang kaya akan Asam Humat dan Fulvat, yang berasal dari pembusukan dedaunan dan vegetasi. Asam-asam ini memiliki beberapa fungsi krusial:
Untuk mereplikasi ini, penggunaan daun ketapang kering yang difermentasi (Indian Almond Leaves) dalam jumlah besar di sistem filtrasi adalah metode yang efektif. Daun ini harus diganti secara berkala sebelum mulai membusuk terlalu parah.
Sangat sedikit studi yang membahas bagaimana perubahan tekanan udara memengaruhi perilaku Arwana, tetapi para aquarist berpengalaman sering melaporkan bahwa Arwana menjadi lebih aktif dan menunjukkan perilaku melompat sesaat sebelum badai atau perubahan cuaca drastis. Ini mungkin berkaitan dengan naluri mereka untuk mencari mangsa sebelum hujan deras mengaburkan permukaan air.
Pemilik harus selalu waspada terhadap perubahan perilaku ini dan memastikan penutup akuarium terkunci, karena Arwana Pino Hijau memiliki kekuatan lompatan yang mengejutkan, bahkan dari posisi diam. Melompat bukan hanya tanda nafsu makan, tetapi bisa menjadi respons panik terhadap getaran, suara keras, atau lampu yang menyala tiba-tiba.
Karena sebagian besar masalah kesehatan Arwana berakar pada defisiensi nutrisi jangka panjang, perhatian terhadap apa yang dimakan oleh pakan mereka (Gut-Loading) menjadi sangat penting.
Gut-loading adalah proses memberi makan pakan hidup (misalnya jangkrik, ulat hongkong) dengan makanan bernutrisi tinggi sebelum memberikannya kepada Arwana. Ini memastikan bahwa Arwana tidak hanya mendapatkan protein dari serangga itu sendiri, tetapi juga vitamin, mineral, dan karotenoid dari pakan yang dimakan serangga tersebut.
Jangkrik sebaiknya diberi makan sayuran berdaun hijau gelap, buah-buahan seperti apel dan jeruk (sumber Vitamin C), serta suplemen kalsium dan vitamin B selama 24-48 jam sebelum disajikan. Kegagalan melakukan gut-loading berarti Arwana hanya menerima nutrisi kosong (empty calories).
Rasio Kalsium (Ca) dan Fosfor (P) yang ideal dalam diet harus mendekati 1.5:1. Ketidakseimbangan, terutama kelebihan Fosfor (umum pada ikan umpan yang diberi makan buruk), dapat menyebabkan masalah tulang dan Drop Eye. Udang dengan kulit adalah sumber Ca yang sangat baik, membantu menyeimbangkan rasio ini. Suplemen multivitamin cair yang dicampurkan ke pakan beku juga merupakan praktik yang baik, terutama Vitamin D3 dan B kompleks.
Meskipun Arwana Hijau tidak mengalami peningkatan warna drastis seperti Merah, protein berkualitas tinggi (dari udang, fillet ikan air laut tanpa lemak) membantu menjaga ketebalan lapisan sisik dan intensitas kilau perak kehijauan yang menjadi ciri khas Pino. Diet yang didominasi oleh makanan pelet berkualitas rendah akan menghasilkan Arwana yang tumbuh tetapi dengan warna kusam dan kilau yang tidak optimal.
Siklus pemberian pakan harus dipantau ketat. Jika Arwana menolak makanan, jangan paksa. Puasa singkat (1-2 hari) seringkali dapat merangsang nafsu makan. Penolakan makanan yang berkepanjangan (lebih dari seminggu) adalah tanda bahaya dan memerlukan pemeriksaan air dan fisik segera.
Memelihara akuarium besar untuk Green Pino Arowana tidak hanya membutuhkan kaca tebal dan filter besar, tetapi juga sistem pendukung yang andal. Risiko terbesar bagi akuarium Arwana adalah kegagalan listrik, yang dapat menyebabkan pemadaman filter dan pemanas.
Investasi dalam Uninterruptible Power Supply (UPS) atau generator cadangan kecil sangat disarankan, terutama di daerah yang sering mengalami pemadaman listrik. UPS harus mampu menjalankan setidaknya pompa sirkulasi utama dan pemanas selama beberapa jam, memberi waktu bagi pemilik untuk mengambil tindakan darurat. Aerasi adalah prioritas utama, karena Arwana yang besar membutuhkan oksigen terlarut dalam jumlah signifikan.
Meskipun Arwana Pino Hijau adalah pemburu permukaan yang dapat menghirup udara (melalui organ tambahan yang minimal), mereka sangat membutuhkan tingkat oksigen terlarut yang tinggi. Penggunaan beberapa batu udara (air stones) yang didorong oleh pompa udara yang kuat sangat penting. Selain itu, pastikan output filter memberikan pergerakan permukaan yang cukup untuk memaksimalkan pertukaran gas. Kurangnya oksigen sering disalahartikan sebagai penyakit.
Akuarium Arwana harus ditempatkan di atas dudukan yang sangat kokoh, idealnya yang dibuat khusus untuk menahan beban lebih dari dua ton. Karena akuarium ini seringkali berdekatan dengan area lalu lintas tinggi, risiko keretakan atau kebocoran harus diminimalisir. Inspeksi berkala pada sambungan silikon dan struktur pendukung adalah bagian dari pemeliharaan rutin yang harus dilakukan.
Penting juga untuk mengatur kabel dan pipa secara rapi dan aman, jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan, serta memastikan tidak ada cairan (seperti cairan pembersih lantai) yang dapat tumpah ke dalam air atau sistem filtrasi.
Arwana Pino Hijau sering menunjukkan tingkat kecerdasan yang mengejutkan dan kemampuan untuk berinteraksi dengan pemiliknya. Memahami nuansa perilaku mereka dapat meningkatkan kualitas pemeliharaan.
Arwana dewasa seringkali mampu mengenali pemiliknya. Mereka dapat berenang ke depan akuarium, menunjukkan kegembiraan, atau bahkan 'mengemis' makanan ketika seseorang yang mereka kenal mendekat. Interaksi ini harus didorong. Memberi pakan pada waktu yang sama setiap hari akan membangun rutinitas yang mengurangi stres. Namun, berhati-hatilah agar interaksi tidak menjadi pemicu stres (misalnya, menepuk kaca secara berlebihan).
Green Pino Arowana adalah ikan yang mudah stres. Sumber stres meliputi:
Jika Arwana terlihat panik (berenang dengan hidung terbentur kaca, atau berusaha melompat), segera kurangi kecerahan lampu, pastikan tidak ada getaran, dan biarkan ikan sendirian untuk menenangkan diri.
Pelatihan untuk menerima pakan pelet seringkali membutuhkan minggu, bahkan bulan. Mulailah dengan mencampurkan beberapa pelet dengan pakan hidup favorit (misalnya, udang beku). Jangan pernah mencampurkan terlalu banyak sekaligus. Jika ikan meludahkannya, coba lagi keesokan harinya. Konsistensi adalah kunci. Arwana dewasa dapat bertahan hidup tanpa makan dalam waktu yang lama, jadi jangan takut membiarkannya lapar sedikit untuk mendorong penerimaan pelet.
Meskipun Arwana Hijau seringkali dianggap lebih tangguh dibandingkan Emas atau Merah, ada masalah spesifik yang terkait dengan populasi Pino yang memerlukan penanganan khusus.
Beberapa Green Pino Arowana mungkin kehilangan intensitas warna hijau mereka seiring waktu, menjadi lebih keperakan atau keabu-abuan. Ini bukan tanda penyakit, tetapi lebih sering merupakan hasil dari:
Kerusakan pada sungut (barbel) Arwana adalah masalah umum, sering disebabkan oleh ikan yang menabrak kaca akuarium saat ketakutan. Sungut yang rusak parah harus dibersihkan, dan jika infeksi berkembang, akuarium harus diobati dengan antibiotik yang menargetkan infeksi bakteri gram-negatif.
Bibir yang bengkak atau 'Bibiran Bawah' (Underbite) dapat terjadi jika Arwana terus-menerus menggesekkan mulutnya ke dasar akuarium. Kondisi ini sering dapat diperbaiki dengan menghilangkan semua substrat, memuluskan semua dekorasi, dan meningkatkan kebersihan air.
Untuk Arwana Pino Hijau yang memiliki nilai historis dan legalitas tinggi (CITES), pastikan mikrochip dibaca secara berkala oleh dokter hewan akuatik selama pemeriksaan kesehatan rutin. Jika mikrochip gagal atau berpindah lokasi, dokumen kepemilikan Anda harus diperbarui dan dikonsultasikan dengan otoritas CITES lokal. Ini menjamin warisan dan legalitas ikan Anda.
Dedikasi terhadap detail-detail ini, dari kimia air yang lembut dan asam hingga strategi pemberian pakan yang cermat, adalah yang memisahkan aquarist Arwana yang sukses dari yang sekadar coba-coba. Arwana Pino Hijau, dengan keindahannya yang tenang, layak mendapatkan yang terbaik dari kedua dunia: replika habitat alaminya dan pemeliharaan yang bertanggung jawab.