Radang tenggorokan adalah kondisi yang umum, tetapi ketika Anda sedang dalam masa menyusui (laktasi), kekhawatiran utama ibu adalah keamanan. Tidak hanya rasa sakit saat menelan yang mengganggu, tetapi juga pemilihan obat yang tepat agar tidak memengaruhi produksi ASI maupun kesehatan bayi. Memahami penyebab dan pengobatan rumahan yang aman menjadi kunci pemulihan yang cepat.
Ibu menyusui seringkali mengalami kelelahan fisik dan kurang tidur, yang secara otomatis dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. Sistem imun yang lemah membuat tubuh lebih mudah diserang oleh virus atau bakteri penyebab faringitis (radang tenggorokan). Selain itu, kontak dekat yang intens dengan bayi juga meningkatkan risiko penularan kuman dari lingkungan sekitar.
Penyebab radang tenggorokan pada ibu menyusui umumnya sama dengan populasi umum, yaitu:
Sebelum mempertimbangkan obat-obatan, pengobatan non-farmakologis harus menjadi garda terdepan. Tujuan utama adalah meredakan nyeri dan menjaga hidrasi tanpa risiko kontaminasi obat melalui ASI.
Dehidrasi dapat memperparah rasa sakit dan kekeringan pada tenggorokan. Pastikan asupan cairan Anda sangat tinggi, terutama karena tubuh Anda juga memproduksi ASI. Minum air putih, kaldu hangat, atau teh herbal yang aman adalah wajib.
Ini adalah solusi klasik yang sangat efektif dan 100% aman. Campurkan setengah sendok teh garam dapur ke dalam segelas air hangat (bukan panas). Berkumurlah selama 30 detik, lalu buang. Garam membantu menarik cairan dari jaringan tenggorokan yang meradang, mengurangi pembengkakan dan nyeri. Lakukan beberapa kali sehari.
Teh lemon hangat dengan madu sering direkomendasikan. Madu memiliki sifat antibakteri ringan dan dapat melapisi tenggorokan, memberikan kelegaan sementara. Catatan Penting: Madu aman untuk dikonsumsi ibu menyusui, namun tidak boleh diberikan langsung kepada bayi di bawah usia 1 tahun karena risiko botulisme.
Kekuatan pemulihan tubuh Anda sangat bergantung pada istirahat. Meskipun sulit dilakukan saat merawat bayi, usahakan untuk tidur setiap kali bayi tidur, atau mintalah bantuan pasangan atau keluarga untuk mengambil alih tugas pengasuhan sementara waktu.
Jika pengobatan rumahan tidak memberikan hasil signifikan dalam 24-48 jam, Anda mungkin memerlukan pereda nyeri atau pelega tenggorokan. Beberapa kategori obat yang sering direkomendasikan karena memiliki risiko transfer minimal ke ASI adalah:
Meskipun kebanyakan radang tenggorokan disebabkan oleh virus dan akan sembuh dengan sendirinya, ada beberapa gejala yang menandakan Anda harus mencari bantuan medis segera:
Menjaga kesehatan saat menyusui adalah prioritas ganda. Dengan penanganan yang tepat, radang tenggorokan bisa diatasi tanpa membahayakan sesi menyusui berharga Anda dengan sang buah hati.