Ilustrasi: Simbol perlindungan dan kebenaran
Dalam lautan ajaran Islam yang luas, terdapat ayat-ayat Al-Qur'an yang menjadi lentera, menerangi jalan umat manusia di tengah kegelapan keraguan, fitnah, dan tuduhan yang seringkali menghampiri. Salah satu ayat yang memiliki kedalaman makna dan relevansi signifikan bagi kehidupan setiap Muslim adalah Surat An Nisa ayat 113. Ayat ini turun sebagai respons terhadap berbagai tuduhan dan prasangka yang dilontarkan kepada Nabi Muhammad SAW dan umat Islam, serta memberikan panduan moral dan spiritual dalam menghadapi cobaan semacam itu.
Surat An Nisa, yang berarti "Wanita", memang banyak membahas tentang hukum keluarga dan hak-hak wanita, namun juga mencakup berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan akidah. Ayat 113 dari surat ini menjadi salah satu ayat kunci yang memberikan ketenangan dan ketegasan dalam menghadapi persoalan yang kompleks.
Berikut adalah teks ayat dalam Bahasa Arab beserta terjemahannya dalam Bahasa Indonesia:
Ayat ini secara gamblang menegaskan dua hal krusial: pertama, adanya upaya jahat dari pihak-pihak tertentu untuk menyesatkan Nabi Muhammad SAW, dan kedua, perlindungan mutlak yang diberikan Allah SWT kepada beliau. Kata "segolongan dari mereka" merujuk pada kaum munafik atau orang-orang yang memiliki niat buruk, yang mencoba menyimpangkan ajaran Nabi atau menanamkan keraguan dalam hati beliau.
Namun, Allah mengingatkan bahwa usaha mereka sia-sia. "Tetapi mereka tidak menyesatkan melainkan diri mereka sendiri," menunjukkan bahwa kejahatan dan niat buruk pada akhirnya akan kembali kepada pelakunya. Mereka tidak hanya gagal menyesatkan Nabi, tetapi juga merusak diri mereka sendiri di hadapan Allah.
Penting untuk dicatat bahwa ayat ini juga menegaskan bahwa musuh-musuh Nabi dan Islam "tidak dapat memberikan mudarat sedikit pun kepadamu." Ini adalah janji perlindungan ilahi. Melalui karunia dan rahmat Allah yang tak terhingga, Nabi Muhammad SAW senantiasa dijaga dari segala ancaman dan tipu daya.
Selanjutnya, ayat ini menyebutkan sumber kekuatan dan keteguhan Nabi: "Allah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) dan Hikmah (sunnah) kepadamu, dan mengajarkan kepadamu apa yang belum engkau ketahui." Al-Qur'an dan sunnah adalah panduan utama bagi umat Islam, sumber ilmu pengetahuan, hukum, dan kebijaksanaan. Pengajaran langsung dari Allah kepada Nabi memberikan beliau kedudukan yang unik dan pemahaman yang mendalam.
Penutup ayat, "Maka karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu itu amatlah besar," merupakan pengingat agar Nabi dan umatnya senantiasa bersyukur atas limpahan nikmat, bimbingan, dan perlindungan dari Allah SWT.
Surat An Nisa ayat 113 bukan hanya relevan bagi Nabi Muhammad SAW di masanya, tetapi juga menjadi pelajaran berharga bagi setiap Muslim yang hidup hingga kini. Di era modern ini, kita sering dihadapkan pada berbagai tantangan, mulai dari informasi yang simpang siur, fitnah yang menyebar cepat melalui media sosial, hingga tekanan dari ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Ayat ini mengajarkan kepada kita untuk tidak gentar menghadapi upaya-upaya penyesatan atau tuduhan yang tidak berdasar. Sebagaimana Nabi dijaga oleh Allah, seorang Muslim yang teguh berpegang pada ajaran-Nya dan senantiasa memohon pertolongan-Nya juga akan mendapatkan perlindungan. Kuncinya adalah memperkuat pemahaman kita terhadap Al-Qur'an dan sunnah, menjadikannya sebagai kompas dalam setiap langkah kehidupan.
Ketika menghadapi kritik, tuduhan, atau informasi yang mencoba menggoyahkan keyakinan, kita diingatkan untuk tidak reaktif berlebihan. Fokuslah pada diri sendiri, perbaiki kualitas iman dan amal, serta yakinlah bahwa kebenaran pada akhirnya akan terungkap. Upaya-upaya untuk menjerumuskan kita justru akan berbalik merugikan mereka yang melakukannya.
Surat An Nisa ayat 113 adalah ayat yang memberikan ketenangan, kekuatan, dan kepastian ilahi. Ia mengingatkan kita bahwa di balik setiap tantangan dan upaya penyesatan, terdapat karunia dan rahmat Allah yang senantiasa melindungi hamba-Nya yang beriman. Dengan berpegang teguh pada Al-Qur'an dan sunnah, serta senantiasa bersyukur, seorang Muslim dapat menghadapi segala cobaan dengan teguh dan penuh keyakinan.